Rabu, 21 September 2016

TATA PERGAULAN MUSLIM

TATA PERGAULAN MUSLIM

A. Masyarakat Islam
Ciri-ciri masyarakat Islam akan selalu diwarnai oleh ajaran Islam itu sendiri dan bentuknya tidak akan lepas dari latar belakang budaya suatu bangsa diman amsyarakat Islam itu berada. Ciri-ciri masyarakat Islam Indonesia sebagai realisasi dari ajaran Islam yang dalam pelaksanaannya dipengaruhi oleh watak dan budaya bangsa Indonesia yang sudah barang tentu akan berbeda dengan watak dan kebudayaan bangsa lain. Ciri-ciri masyarakat Islam Indonesia antara lain :
• Cinta damai seperti suarat al-Baqarah ayat 256
• Toleransi terhadap pemeluk agama lain seperti surat al-Kafirun ayat 6
• Gemar membangun seperti surat al-Baqarah ayat 148
• Gotong royong seperti surat al-Maidah ayat 2
• Senang mempelajari agama seperti suarat al-Mujadalah ayat 11
B. Sikap Terhadap Golongan Lain
1. Kebebasan Beragama
Sikap umat Islam terhadap golongan pemeluk agama lain hendaknya berpijak pada al-Baqarah 256 dan al-Kahfi 29. sementara itu kesimpulan dari hasil musyawarah antar umat beragama di Indonesia pada tahun 1993 sebagai berikut :
 Para pemeluk agama hendaknya meningkatkan penghayatan serta pengamalan ajaran agamanya masing-masing
 Dalam penyiaran atau penyebaran atau dakwah agama hendaknya dilakukan dengan jujur, bersih, keonsekuen dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang yang berlaku
 Dalam rangka kehidupan beragama yang mengatur segala aspek kehidupan, maka demi kerukunan umat beragama ditempuh agree in disagreement
 Untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama, maka kehidupan beragama dalam msyarakat perlu ditingkatkan, dikembangkan rasa gotong royong saling hormat menghormati, saling pengertian, tenggang rasa dan sopan santun antar umat beragama.
 Dialog serta musyawarah antar umat beragama perlu ditingkatkan dan semua kasus keagamaan yang terjadi antar umat bergama diselesaikan dengan musyawarah.
 Kerukunan umat beragama mutlak diciptakan sebagai suatu upaya antara lain untuk mensukseskan sidanbg umum MPR tahun 1993.
2. Penggolongan Pemeluk Agama Lain
Islam menggolongkan pemeluk agama lain menjadi 4 golongan, yaitu :
o Golongan ahlu dzimmah yaitu pemeluk agama lain yang memeproleh jaminan Tuhan dalam hak dan hukum negara
o Golongan musta’man yaitu pemeluk agama lain yang minta perlindungan keamanan dan keselamatan terhadap diri dan harta mereka
o Golongan mu’ahad yaitu pemeluk agama lain dari sebuah negara non muslim yang mengikuti perjanjian damai dan persahabatan dengara Islam
o Golongan harbi yaitu pemeluk agama lain yang mengganggu keamanan dan ketentraman umat Islam, melakukan poenganiayaan, menghasut, menyebarkan fitnah, membuat kekacauan dan memaksa umat Islam untuk tidak mengamalkan ajaran agamanya.
3. perlakuan Umat Islam Terhadap Masing-Masing Golongan
• Terhadap golongan ahlu Dzimmah dibrerlakukan hukum dan hak yang sama dengan kaum muslimin kecuali dalam beberapa hal tertentu
• Terhadap golongan musta’man tidak dilakukan hak dan hukum negara. Selama mereka berada dalam perlindungan umat Islam maka diri dan harta mereka wajib dilindungi dari hal-hal yang membahayakan mereka
• Terhadap golongan mu’ahadah harus diperlakaukan sebagai sahabat karib dan tidak boleh dimusuhi seperti surat at-Taubah ayat 4
• Terhadap golongan harbi Islam menganggap musuh dan kaum muslimin dibolehkan untuk melawan mereka seperti surat al-Baqarah ayat 190.


S e l a m a t B e l a j a r

IBADAH SHALAT DAN HIKMAHNYA

IBADAH SHALAT DAN HIKMAHNYA

A. Shalat dan Hikmahnya
Shalat merupakan suatu ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan (fi’liyah) dan ucapan-ucapan (qauliyah) tertentu sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan oleh syari’at Islam. Di dalam gerakan dan nbbacaan tersebut banyak mengandung hikmah baik dari segi ruhaniyah maupun jasmaniyah. Hikmah tersebut antara lain :
• Meningkatkan ketaqwaan kita kepada Alloh dan mengingatNya, sperti surat At-thaha ayat 14
• Mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar seperti surat al-angkabut ayat 45
• Mendekatkan diri kepada Alloh seperti surat al-Alaq ayat 19
• Penyerahan diri manusia kepada Alloh secara tulusn ikhlas sperti surat al-Bayyinah ayat 5
• Meningkatkan disiplin, sabar, dan khusuk sperti surat al-Mukminum ayat 1-3
• Menjaga kebersihan dan kesucian jiwa raga seperti surat asy-Syams ayat 9-10
• Meningkatkan sifat toleransi terhadap sesama manusia sperti surat al-Isra’ ayat 110.
B. Hikmah Shalat Fardhu dan Shalat Jama’ah
1. Hikmah Shalat Fardhu
• Sepanjang waktu sejak pagi, siang, sore, petang hingga malam hari agar sebantiasa bersyukur dan ingat kepada Alloh dengan menjalankan shalat lima waktu.
• Setiap kali henmdak mengerjakan shalat kita disyaratkan agar bersih dan suci dari najis dan hadats adalah sebagai simbul dan tuntunan agar kita senatiasa hidup bersih.
• Shalat harus dilaksanakan denmgan khusuk dan khusuk akan n dapat dilakukan manakala hati kita bersih dan teguh.
• Shalat adalah ekspresi penghambaan diri manusia kepada Alloh yang paling sempurna sehingga akan menimbulkan ketentraman jiwa dan terhindar dari gangguan kejiwaan maupun stres.
2. Hikmah ShalatBerjama’ah
• Nilai shalat berjama’ah lebih utama dari pada shalat sendiri.
• Shalat berjama’ah dapat menyempurnakan kekurangan dalam melaksanakan shalat.
• Shalat berjamaa’h dapat menumbuhkan rasa persaudaraan, persamaan derajat, dan kesatuan umat.
• Shalat berjama’ah dapat menumbuhkan sikap disiplin baik sebagai imam maupun sebagai makmum.
C. Hikmah Gerakan Dalam Shalat
Menurut al-Qur’an shalat adalah salah satu cara untuk membersihkan jiwa dan raga manusia, seperti dalam surat al-Muddatsir ayat 4-5. Sikap tubuh ketika melakukan shalat dalam Islam sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad sesuai dengan wahyu Alloh yang diterimanya.makna gerakazn shalat menurut kesehatan badaniah adalah sebagai berikut :
 Gerakan shalat secara umum.
Menurut Prof. Dr. Vonschreber bahwa gerakan dalam shalat menurut agama Islam adalah cara untuk memperoleh kesehatan dalam arti kata dan pengertian yang luas sekali.ia mencakup semua gerakan dengan tujuan mempertinggi daya prestasi tubuh. Dalam Islam setiap hari 5 kali kita melaksanakan shalat yang demikian itu dapat menghasilkan tubuh menjadi bentuk yang bagus dan menjadi lembut serta lincah disamping mudah bergerak dan dapat menambah daya tahan.
Menurut Prof Leube bahwa gerakan dalam shalat secara Islam mengurangi dan mengentengkan penyakit jantung sperti penyakit dari klep-klep bilik jantung, otot jantung, pembuluh darah,angina pectoris (dada sakit, sesak, dan tertekan) penymbatan urat darah, kaki menjadi bengkak karena penyakit jantung, penyalit paru seperti bronchitis, asma, radang tulang rusuk, TBC, penyakit perut sperti maag yang membesar, sembelit, penyakit empedu, serta penyakit pembawaan seperti kegemukan, diabetes dan reumatic.
 Melipat kedua tangan.
Gerakan melipat kedua tangan di daerah pusat atau sedikit di bawahnya merupakan sikap rileks atau istirahat yang paling sempurna bagi kegua tangan, oleh sebab sendi siku dan sendi pergelangan tangan serta otot-otot kedua tangan dalam istirahat penuh. Sirkulasi darah terutama aliran darah kembali ke jantung serta produksi getah bening dan air jaringan yang terkumpul dalam kantong kedua persendian itu menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam kedua sendi tangan menjadi lebih lancar dan mudah menghindarkan timbulnya pelbagai penyakit persendian sperti penyakit ekakuan sendi/reumatic. Sikap tangan seperti itu tidak mengakibatkan perasaan capek, lelah, atau nyeri pada kedua tangan sehingga pemusatan pikiran kepada yang disembah dapat diperkuat.
 Gerakan Ruku’
Menurut petunjuk ilmiah dengan sikap rukuk otot –otot punggung yang meliputi otot kerudung, otot punggung lebar, otot belah ketupat dapat berkontraksi sama rata dan serentak sehingga penyakit kekerutan atau membengkoknya tulang punggung yang sering timbul pada anak-anak yang disebabkan sikap duduk yang salah pada waktu menulis atau membaca dapat dihindarkan atau disembuhkan. Kelainan dari tulang punggung di mana satu atau bebrapa ruas tulang belakang membokong ke belakang dapat diperbaiki dan dikembalikan pada posisi yang normal. Kelainan di mana tulang punggung terlalu melentur ke muka yaitu pinggang lentik dapat diperbaiki. Kelainan dari tulang punggung ini dapat menimbulkan penyakit albumuria lordotica yaitu keluarnya zat telur di dalam air kemih pada orang muda yang disebabkan oleh karena waktu berdiri ruas tulang punggungnya melentik ke muka dan menekan buah pinggang.
 Gerakan sujud
Secara ilmiah sujud menghasilkan otot-otot menjadi lebih besar dan kuat terutama otot-otot dada sebagai otot sela iga dalam atau otot antara iga dalam. Sewaktu menarik nafas tampak iga-iga atau tulang-tulang rusuk ditarik ke atas oleh pekerjaan otot-otot di antara iga-iga itu. Dengan demikian tulang dada terangkat ke atas dan maju ke depan sehingga rongga dada bertambah besar dan paru-paru akan berkembang dengan baik dan dapat mengisap udara yang bersih ke dalamnya. Dada yanmg picik dan tidak kuat adalah salah satu sumber dari timbulnya penyakit TBC. Dalam keadaan sujud terjadi sirkulasi atau aliran darah di dalam otak. Dengan sikap sujud dindinmg dari urat-urat nadi otak dapat dilatih dan dibiasakan dengan menerima darah yang relatif lebih banyak dari biasanya sehingga kematian yang sekonyong-konyong yang disebabkan oleh pecahnya urat nadi otak dapat dihindarkan terutama bila emosi, amarah lebih banyak darah yang dipompakan ke urat-urat nadi otak yang dapat mengakibatkan pecahnya dinding urat-urat nadi otak tersebut terutama bila dinding urat nadi otak telah menjadi sempit, keras, dan rapuh oleh degenerasi ketuaan.
Adapun makna gerakan salat secara batiniyah sebagai berikut :
 Takbiratul ihram, maksudnya sesudah mengucapkan takbir pikiran tidak boleh dipancarkan kemana-mana melainkan semata-mata hanya khusus untuk shalat.
 Berdiri untuk menyatakan kebesaran Alloh dan untuk menyatakan penghormatan kita kepadaNya. Maka karena berdiri itu bernilai demikian Nabi melarang sahabatnya berdiri karena menyambut kedatangannya.
 Ruku’ dilakukan untuk menambah ta’dzim untuk menambah kenyataan kebesaran Alloh.
 Sujud dilakukan untuk menyatakan ta’dzim yang smepurna
 I’tidal adalah untuk mensifatkan puji kepada Alloh
 Duduk dintara dua sujud untuk memohon hajat kepada Alloh
 Duduk tasyahud untuk mempersembahkan segala kehormatan kepada Alloh, memberi salam kepada Nabi Muhammad, hamba Alloh yang shaleh dan memperbaharui syahadat, bershalawat dan bermohon.
D. Membiasakan Shalat Fardhu Tepat Waktu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membiasakan shalat fardhu diantaranya adalah :
• Mengahirkan shalat hingga keluar waktunya tanpa uzur termasuk dosa besar
• Shalat hendaknya dilaksanakan pada awal waktu
• Fadhilah awal waktu tetap tercapai bila ia sedang sibuk dengan kepentingan untuk shalat seperti bersuci, menutup aurat kemudian segera shalat.
• Sunnah memperlambat shalat dari awal waktu jika ia yakin akan mendapat shalat jama’ah.

S e l a m a t B e l a j a r

Hikmah Shalat Dalam Kehidupan Umat

Hikmah Shalat Dalam Kehidupan Umat
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Ali Imran 191)
Shalat merupakan ibadah yang penting dan utama bagi umat Islam. Begitu pentingnya shalat sehingga untuk memberikan perintah shalat Allah berkenan memanggil sendiri Rasulullah SAW untuk menghadap-Nya secara langsung. Sedangkan untuk perintah-perintah Allah yang lain selalu disampaikan kepada Rasulullah melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena shalat merupakan ibadah yang terpenting bagi kehidupan umat, maka tentulah banyak mengandung hikmah baik ditinjau secara moral (rohani) maupun fisik (jasmani).
1. Tinjauan dari segi moral
Shalat merupakan benteng hidup kita agar jangan sampai terjerumus ke dalam perbuatan keji dan munkar. Hal ini tampak jelas dalam firman Allah SWT :
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar"
(QS. Al Ankabut 45)
Shalat yang khusu’ mewujudkan suatu ibadah yang benar-benar ikhlas, pasrah terhadap zat Yang Maha Suci dan Maha Mulia. Di dalam shalat tersebut kita meminta segala sesuatu dari-Nya, memohon petunjuk untuk mendapatkan jalan yang lurus, mendapat limpahan rahmat, rizki, barokah dan pahala dari-Nya. Oleh karena itu orang yang shalatnya khusu’ dan ikhlas karena Allah SWT akan selalu merasa dekat kepada-Nya dan tidak akan menghambakan diri, tidak akan menjadikan panutan selain daripada Allah SWT. Dengan kata lain segala sesuatu yang dilakukan hanyalah karena Allah dan hanya untuk mendapatkan ridlo’ dari Allah. Maka pantaslah jika Allah berfirman :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam sembahyangnya"
(QS. Al Mu’minuun 1-2)
Disamping itu shalat juga membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk, khususnya cara-cara hidup yang materialis yang menjadikan urusan duniawi lebih penting dari segala-galanya termasuk ibadah kepada Allah. Kebersihan dan kesucian jiwa ini digambarkan dalam sebuah hadits :
"Jikalau di pintu seseorang diantara kamu ada sebuah sungai dimana ia mandi lima kali, maka apakah akan tinggal lagi kotorannya (yang melekat pada tubuhnya) ? Bersabda Rasulullah saw : ‘Yang demikian itu serupa dengan shalat lima waktu yang (mana) Allah dengannya (shalat itu) dihapuskan semua kesalahan’."
(HR. Abu Daud)
Yang dimaksud kesalahan disini adalah yang berupa dosa-dosa kecil, sedangkan yang berupa dosa besar tetap wajib dengan bertaubat kepada Allah.
Jadi pada hakekatnya shalat itu mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat takabur, sombong, tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT. Hal ini karena pada dasarnya manusia selalu berkeluh kesah apabila ditimpa kesusahan dan bersifat kikir apabila mendapat kebaikan, ini sesuai dengan salah satu firman Allah :
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, maka ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya" (QS. Al Ma’aarij)
Apabila kita mendapat suatu musibah maupun kesulitan, maka kita harus memohon pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar serta tawakal.
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’."
(QS. Al Baqarah 45)
"Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al Baqarah 153)
Di dalam salah satu firman-Nya Allah juga menegaskan nilai positif dari shalat :
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram"
(QS. Ar Ra’d 28)
Disamping hal-hal diatas, shalat juga membina rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat Islam. Hal ini dapat kita lihat antara lain, apabila seseorang shalat tidak dalam keadaan yang khusus pasti selalu menghadap kiblat yaitu Ka’bah di Masjidil Haram Mekah. Umat Islam di seluruh dunia mempunyai satu pusat titik konsentrasi dalam beribadah dan menyembah kepada Khaliq-nya yaitu Ka’bah, hal ini akan membawa dampak secara psikologis yaitu persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat. Contoh lain adalah pada shalat berjamaah, shalat berjamaah juga mengandung hikmah kebersamaan, persatuan, persaudaraan dan kepemimpinan dimana pada setiap gerakan shalat ma’mum mempunyai kewajiban mengikuti gerakan imam, sedangkan imam melakukan kesalahan, maka ma’mum wajib mengingatkan. Sehingga pada shalat berjamaah keabsahan maupun kebenaran dalam shalat lebih terjamin, dan diantara jama’ah akan timbul rasa kebersamaan dan persatuan untuk menyelamatkan jama’ah mereka. Ibarat orang berkendaraan, penumpang akan selalu ikut menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan yang ditumpanginya. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika shalat berjamaah mendapatkan tempat yang lebih dibandingkan dengan shalat sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw :
"Shalat berjamaah lebih utama (pahalanya) dua puluh derajat" (HR. Bukhary & Muslim dari Ibnu Umar)
2. Tinjauan dari segi fisik (kesehatan)
Shalat disamping mengandung hikmah secara moral seperti diuraikan diatas, juga mengandung hikmah secara fisik terutama yang menyangkut masalah kesehatan.
Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh DR. A. SABOE yang mengemukakan pendapat ahli-ahli (sarjana) kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka berpendapat sebagai berikut :
a) Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri merupakan istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan sebab sendi-sendi, otot-otot kedua tangan berada dalam posisi istirahat penuh. Sikap seperti ini akan memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung , serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi lebih lancar. Hal ini akan menghindari timbulnya bermacam-macam penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang yang mengalami patah tangan, terkilir maka tangan/lengan penderita tersebut oleh dokter akan dilipatkan diatas dada ataupun perut dengan mempergunakan mitella yang disangkutkan di leher.
b) Ruku’, yaitu membungkukkan badan dan meletakkan telapak tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan dengan ruas tulang belakang, ruas tulang pungung, ruas tulang leher, ruas tulang pinggang, dsb.
c) Sujud, sikap ini menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak. Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah sebagai pembuluh nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di tubuh kita. Dengan sikap sujud ini maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otak dapat dilatih dengan membiasakan untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari biasanya, karena otak (kepala) kita pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam ini akan dapat menghindarkan kita mati mendadak dengan sebab tekanan darah yang menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak dikarenakan amarah, emosi yang berlebihan, terkejut dan sebagainya yang sekonyong-konyong lebih banyak darah yang di pompakan ke urat-urat nadi otak yang dapat menyebabkan pecahnya urat-urat nadi otak, terutama bila dinding urat-urat nadi tersebut telah menjadi sempit, keras, dan rapuh karena dimakan usia.
d) Duduk Iftrasy (duduk antara dua sujud & tahiyat awal), posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal paha terpijit. Pijitan tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu urat nadi dan pembuluh darah balik di sekitar pangkal paha dapat terurut dan tirpijit sehingga aliran darah terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat mengalir dengan lancar. Hal ini dapat menghindarkan dari pengakit bawasir.
e) Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat untuk mempermudah buang air kecil.
f) Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit kepala dan kuduk kaku.
Dari penjelasan diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa sholat disamping merupakan ibadah yang wajib dan istimewa ternyata juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat manusia.
(Oleh : Fajar Adi Kusumo)
Daftar Pustaka :
- Drs. M. Noor Matdawam, Bersuci, Shalat, dan Butir-butir Hikmahnya
- Syeh Mustofa Masyhur, Berjumpa Allah Lewat Shalat
- DEPAG RI, Al Qur’an & Terjemahannya

10 hikmah menjalankan sholat 5 waktu

10 hikmah menjalankan sholat 5 waktu

  1. Mumpung masih diberi kesempatan hidup di dunia ini, mari kita jaga sholat 5 waktu jangan sampai TELAT mengerjakannya, apalagi sampai TIDAK SHOLAT.sungguh itu sangat berat siksanya. Di dalam Sholat 5 waktu itu ada 10 keutamaan:
    1. Dapat menjadi perhiasan/putihnya wajah
    2. Menjadi cahayanya hati
Dalam sebuah hadist: “Sholatnya seorang laki-laki itu menjadi cahaya dalam hatinya, maka barang siapa yang mengerjakannya maka hatinya akan bercahaya” (HR. Ad-Dailami)
C. Dapat menjadi obat/enaknya badan
Dalam sebuah hadist: “Berdirilah dan sholatlah kamu, sesungguhnya didalam sholat itu ada obat” (HR.Imam Ahmad Ibnu Majjah)
Dalam hadist lain  : “Sesungguhnya ketika Alloh menurunkan bencana dari langit kepada ahli bumi, maka hal yang dapat menolknya, diantaranya adalah ketika masih ada orang yang memakmurkan masjid” (HR. Al ‘Askury)
D. Dapat memudahkan/meringankan perkara dalam kubur
E. Dapat menyebabkab turunnya Rohmat Alloh
F. Dapat menjadi kuncinya langit
Dalam sebuah hadist : “Sholat itu sedekat-dekatnya setiap orang yang bertaqwa” (HR.Qudho’i dari Aly)
G. Dapat memberatkan timbangan amal
H. Menyebabkan mendapatkan Rodho Alloh SWT
Dalam sebuah hadist: “Tidak ada suatu perbuatan seorang hamba yang lebih disukai Alloh, kecuali ketika Alloh melihat seorang hamba tersebut sedang bersujud dan mengusap wajahnya dalam debu” (HR.At-Thobroni)
I. Menjadi harganya Surga
J.Dapat menjadi hijab/penghalang dari api neraka
(NASOIHUL IBAD, bab:10,maqolah:21, hal:64)
Kumpulan sms “Hikmah Mutiara Qolbu”. Jika anda ingin mendapatkan sms dari kami setiap hari  dengan tanpa memotong pulsa anda/gratis, silahkan daftarkan no HP anda dengan menuliskan nama dan alamat kirim ke: 0852 3559 4354 / 0857 066 18197. Atau  bisa di akses di: www.smsmutiaraqolbu.wordpress.comjika ada kurang lebihnya mohon dikoreksi. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

SUDAHKAH ANDA MERASAKAN MANFAAT SHALAT?

Manfaat Shalat Yang Sesungguhnya Tujuan Shalat Manfaat Sholat Manfaat Sholat Dalam Kehidupan Sehari Hari Mengaktualisasikan Nilai Sholat Dalam Kehidupan Almanhaj
SUDAHKAH ANDA MERASAKAN MANFAAT SHALAT?
Oleh
Ustadz Mochammad Taufiq Badri
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim. Sebuah ibadah mulia yang mempunyai peran penting bagi keislaman seseorang. Sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengibaratkan shalat seperti pondasi dalam sebuah bangunan. Beliau n bersabda:
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ….
Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah, menegakkan shalat…. [HR Bukhâri dan Muslim]
Oleh karena itu, ketika muadzin mengumandangkan adzan, kaum muslimin berbondong-bondong mendatangi rumah-rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengambil air wudhu, kemudian berbaris rapi di belakang imam shalat mereka. Mulailah kaum muslimin tenggelam dalam dialog dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan begitu khusyu’ menikmati shalat sampai imam mengucapkan salam. Dan setelah usai, masing-masing kembali pada aktifitasnya.
Timbul pertanyaan, apakah masing-masing kaum muslimin sama dalam menikmati shalat ini? Apakah juga mendapatkan hasil yang sama?
Perlu kita ketahui bahwa setiap amal shalih membawa pengaruh baik kepada pelaku-pelakunya. Pengaruh ini akan semakin besar sesuai dengan keikhlasan dan kebenaran amalan tersebut. Dan pernahkah kita bertanya, “apakah manfaat dari shalatku?” atau “sudahkah aku merasakan manfaat shalat?”
Imam Hasan al-Bashri pernah mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.[1]
Dari nasihat beliau ini, kita bisa memahami bahwa shalat yang dilakukan secara benar akan membawa pengaruh positif kepada pelakunya. Dan pada kesempatan ini, marilah kita mempelajari manfaat-manfaat shalat. Kemudian kita tanyakan kepada diri sendiri, sudahkah aku merasakan manfaat shalat?
1. Shalat Adalah Simbol Ketenangan.
Shalat menunjukkan ketenangan jiwa dan kesucian hati para pelakunya. Ketika menegakkan shalat dengan sebenarnya, maka diraihlah puncak kebahagiaan hati dan sumber segala ketenangan jiwa. Dahulu, orang-orang shalih mendapatkan ketenangan dan pelepas segala permasalahan ketika mereka tenggelam dalam kekhusyu’kan shalat.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud rahimahullah dalam Sunan-nya:
Suatu hari ‘Abdullah bin Muhammad al-Hanafiyah pergi bersama bapaknya menjenguk saudara mereka dari kalangan Anshar. Kemudian datanglah waktu shalat. Dia pun memanggil pelayannya,”Wahai pelayan, ambillah air wudhu! Semoga dengan shalat aku bisa beristirahat,” kami pun mengingkari perkataannya. Dia berkata: “Aku mendengar Nabi Muhammad bersabda,’Berdirilah ya Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat!’.”[2]
Marilah kita mengintrospeksi diri, sudahkah ketenangan seperti ini kita dapatkan dalam shalat-shalat kita? Sudah sangat banyak shalat yang kita tunaikan, tetapi pernahkah kita berfikir manfaat shalat ini? Atau rutinitas shalat yang kita tegakkan sehari-hari?
Suatu ketika seorang tabi’in yang bernama Sa’id bin Musayib mengeluhkan sakit di matanya. Para sahabatnya berkata kepadanya: “Seandainya engkau mau berjalan-jalan melihat hijaunya Wadi ‘Aqiq, pastilah akan meringankan sakitmu,” tetapi ia menjawab: “Lalu apa gunanya aku shalat ‘Isya` dan Subuh?”[3]
Demikianlah, generasi terdahulu dari umat ini memposisikan shalat dalam kehidupan mereka. Bagi mereka, shalat adalah obat bagi segala problematika. Dengan hati mereka menunaikan shalat, sehingga jiwa menuai ketenangan dan mendapatkan kebahagiaan.
2. Shalat Adalah Cahaya.
Ambillah cahaya dari shalat-shalat kita. Ingatlah, cahaya shalat bukanlah cahaya biasa. Dia cahaya yang diberikan oleh Penguasa alam semesta ini. Diberikan untuk menunjuki manusia ke jalan yang lurus, yaitu jalan ketaatan kepada Allah Rabul ‘alamin.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari sahabat Abu Mâlik al-‘Asy’ari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: والصلاة نور (dan shalat itu adalah cahaya). Oleh karena itu, marilah menengok diri kita, sudahkah cahaya ini menerangi kehidupan kita? Dan sungguh sangat mudah jika kita ingin mengetahui apakah shalat telah mendatangkan cahaya bagi kita? Yakni dapat lihat, apakah shalat membawa ketaatan kepada Allah dan menjauhkan kita dari bermaksiat kepada-Nya? Jika sudah, berarti shalat itu telah menjadi sumber cahaya bagi kehidupan kita. Inilah cahaya awal yang dirasakan manusia di dunia. Dan kelak di akhirat, ia akan menjadi cahaya yang sangat dibutuhkan, yang menyelamatkannya dari berbagai kegelapan sampai mengatarkannya kepada surga Allah Subhanahu wa Ta’ala .
3. Shalat Sebagai Obat Dari Kelalaian.
Lalai adalah penyakit berbahaya yang menimpa banyak manusia. Lalai mengantarkan manusia kepada berbagai kesesatan, bahkan menjadikan manusia tenggelam di dalamnya. Mereka akan menanggung akibat dari kelalaian yang mereka ambil di dunia maupun di akhirat kelak. Sehingga lalai menjadi penutup yang menutupi hati manusia. Hati yang tertutup kelalaian, menyebabkan kebaikan akan sulit sampai padanya. Tetapi menegakkan shalat sesuai dengan syarat dan rukunnya, dengan menjaga sunnah dan khusyu di dalamnya, insya Allah akan menjadi obat paling mujarab dari kelalaian ini, membersihkan hati dari kotoran-kotorannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [al-A’ra/7:205].
Berkata Imam Mujahid: “Waktu pagi adalah shalat Subuh dan waktu petang adalah shalat ‘Ashar”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى هَؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ رواه ابن خزيمة وابن حبان
Barang siapa yang menjaga shalat-shalat wajib, maka ia tidak akan ditulis sebagai orang-orang yang lalai.[4]
4. Shalat Sebagai Solusi Problematika Hidup.
Sudah menjadi sifat dasar manusia ketika dia tertimpa musibah dan cobaan, dia akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya. Maka tidak ada cara yang lebih manjur dan lebih hebat dari shalat. Shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabbnya kecuali dengan shalat. Rasulullah dalam sabdanya mengucapkan:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ رواه مسلم
Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabbnya yaitu ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa. [HR Muslim]. [5]
Inilah di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang paling ia butuhkan dalam menyelesaikan problem hidupnya. Maka, kita jangan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan tidak ada manfaat padanya.
Shalat bisa menjadi sarana menakjubkan untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam kisah Nabi Yunus Alaihissallam, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan:
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. [ash-Shafât/37:143-144].
Sahabat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu menafsirkan “banyak mengingat Allah”, yaitu, beliau termasuk orang-orang yang menegakkan shalat,[6]
Sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu pernah menceritakan tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى. رواه أبو داود
Dahulu, jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertimpa suatu urusan, maka beliau melaksanakan shalat. [HR Abu Dawud].[7]
5. Shalat Mencegah Dari Perbuatan Keji Dan Mungkar.
Sebagaimana telah kita fahami, bahwasanya shalat akan membawa cahaya yang menunjukkan pelakunya kepada ketaatan. Bersamaan dengan itu, maka shalat akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana hal ini difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur`an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [al-‘Ankabût/29:45].
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Dalam shalat terdapat larangan dan peringatan dari bermaksiat kepada Allah”.[8]
6. Shalat Menghapuskan Dosa.
Shalat selain mendatangkan pahala bagi pelakunya, juga menjadi penghapus dosa, membersihkan manusia dari dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا
“Apa pendapat kalian, jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir); dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?” Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demikianlah shalat lima waktu, Allah menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”. [HR Bukhâri dan Muslim]
Inilah sebagian manfaat shalat yang tak terhingga banyaknya, dari yang kita ketahui maupun yang tersimpan di sisi Allah. Oleh karena itu, marilah menghitung diri kita masing-masing, sudahkah di antara manfaat-manfaat tersebut yang kita rasakan? Ataukah kita masih menjadikan shalat sebagai salah satu rutinitas hidup kita? Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dicela Allah dalam firman-Nya:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. [al-Mâ’ûn/107:4-5].
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golonagn hamba-hambanya yang menegakkan shalat, dan memetik buahnya dari shalat yang kita kerjakan.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XII/1430H/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Ad-Dur al-Mantsur, 6/466.
[2]. Abu Dawud, Bab Shalat ‘Atamah.
[3]. Lihat Syu’abul-Iman, 6/443.
[4]. Ibnu Khuzaimah, Bab: Jima’u Abwab Shalat. Lihat juga Silsilah Shahîhah, 657.
[5]. Muslim, Kitabush-Shalat, Bab: Ma Yuqaalu ‘inda Ruku’ wa Sujud.
[6]. Ibnu Katsir, 7/39.
[7]. Abu Dawud, Bab: Waqtu Qiyamin-Nabi.
[8]. Ath-Thabari, 20/41.
Manfaat Shalat Dalam Kehidupan Seharihari Tujuan Sholat Manfaat Ibadah Sholat Manfaat Shalat Dalam Kehidupan Sehari Hari Manfaat Sholat Bagi Jiwa

Minggu, 18 September 2016

40 Kumpulan Ayat-ayat Al-Qur’an Populer dan Sering Dibaca Imam



40 Kumpulan Ayat-ayat Al-Qur’an Populer dan Sering Dibaca Imam

Inilah 40 lebih ayat-ayat Al-Quran yang sering dibaca imam dalam solat. Ayat-ayat ini sering dibaca karena kandungan isinya yang bagus. Ini referensi berharga untuk kita hafalakan dan amalkan dalam solat.

1.       Al-Baqarah 2: 183 – 186
2.       Al-Baqarah 2: 254 -257
3.       Al-Baqarah 2: 261 – 265
4.       Al-Baqarah 283 -286
5.       Ali  Imran 18 – 20
6.       Ali Imran 102 – 108
7.       Ali Imran 110 – 115
8.       Ali Imran 133 – 136
9.       Ali Imran 190 – 194
10.   An-Nisa 1 – 6
11.   Al-Maidah 6 -9
12.   Al-An’am 159 – 165
13.   At-Taubah 128 -129
14.   Yusuf 1- 6
15.   Ibrahim 5 – 8
16.   An-nahl 125 -128
17.   Al-Isra’ 1 -10
18.   Al-Isra’ 78 – 85
19.   Al-Kahfi 1 – 13
20.   Al-Kahfi102 – 110
21.   Al-Mu’minun 1 – 16
22.   An-Nur 35 -38
23.   Al- Furqan 72 – 77
24.   Ar-Ruum 1 – 11
25.   Luqman 12 – 19
26.   Al-Ahzab 21 – 24
27.   Al-Ahzab40 -48
28.   Al-Ahzab70 – 73
29.   Yaasin77 -83
30.   Saad 71 – 88
31.   Az-Zumar  71 – 74
32.   Fusilat30 – 35
33.   Al- Fath 1- 6
34.   Al-fath27 -29
35.   Al-hujurat 1 – 6
36.   Al-mujadalah 9 – 11
37.   Al-hasyr 18 – 24
38.   Al-Saff 10 – 14
39.   Al-Jumu’ah 9 – 11
40.   Al-Munafiqun 9 – 11
41.   At-taghabun 11 – 18
42.   Attahrim 8-12
Surat-Surat Yang Sering Dibaca Imam
Secara fiqh, imam diperbolehkan membaca 1 ayat atau lebih, bahkan 1 surat atau lebih.
Berdasarkan catatan perjalanan pemateri selama belajar, mengajar, kuliah, menjadi ma’mum dan juga menjadi Imam. Perjalanan penulis shalat di Makkah, Madinah, Syam, Maghrib, Masyriq, Asean, Eropa dan Australia. Dengan imam besar, imam kecil, yang hafizh dan belum hafizh, yang fasih dan yang tidak fasih. Diantara surat-surat yang secara penuh sering dibaca imam dalam shalat berjama’ahnya adalah sebagai berikut:
  • 1-28 : surat 87- 114 : al-A’la al-Dhuha sampai dengan al-Nas
  • 29 : surat 78 : al-Naba’
  • 30 : surat 76 : al-Insan
  • 31 : surat 75 : al-Qiyamah
  • 32 : surat 73 : al-Muzzammil
  • 33 : surat 68 : al-Qalam
  • 34 : surat 67 : al-Mulk
  • 35 : surat 62 : al-Jumu’ah
  • 36 : surat 56 : al-Waqi’ah
  • 37 : surat 57 : al-Rahman
  • 38 : surat 48 : al-Fath
  • 39 : surat 32 : al-Sajadah
  • 40 : surat 31 : Luqman
Lalu, ketika ditanyakan, apa alasan mereka memilih surat-surat ini, jawabnya ada 4 kemungkinan:
  • Karena pendeknya,
  • Karena fadilahnya,
  • Karena ini yang sering dibaca Rasulullah saw pada kesempatan-kesempatan tertentu. Contoh: al-A’la dan al-Ghasyiyah pada shalat Jum’at. Al-Sajadah dan al-Insan pada subuh Jum’at.
  • Karena ada pesan yang ingin disampaikan imam melalui surat ini.
Sekali lagi pemateri ingin menegaskan bahwa ayat dan surat yang mana saja yang ada dalam al-Qur’an, boleh dibaca dan sah hukum shalatnya.
Adapun surat-surat yang sering dibaca oleh Imam menurut perjalanan shalat pemateri adalah:
  1. Al-Baqarah 2 : 183-186 berkaitan dengan perintah untuk puasa Ramadhan
Pesan-pesan utama
  1. Perintah Puasa Ramadhan
  2. Waktu diturunkannya al-Qur’an.
  3. Perintah untuk berdoa dan janji akan dikabulkan.
Pesan-pesan lainnya
  1. Jumlah hari yang diperintahkan berpuasa Ramadhan.
  2. Kondisi diperbolehkannya seseorang untuk tidak berpuasa.
  3. Perintah untuk mengganti puasa yang ditinggalkan.
  4. Allah menurunkan ajaran-Nya tidak untuk mempersulit manusia.

  1. Al-Baqarah 2 : 254-257 (Perintah Untuk Bersedekah Sebelum Ajal Datang)
Pesan-pesan utama
  1. Perintah untuk bersedekah sebelum ajal datang.
  2. Ayat Kursi : Kekuasaan Allah swt.
  3. Agama yang diterima Allah adalah Islam.
Pesan-pesan lainnya
  1. Tidak ada paksaan dalam beragama.
  2. Allah penolong orang-orang yang beriman.
  3. Allah yang mengeluarkan orang-orang mu’min dari kezaliman.
  4. Setan menggoda dan menjerumuskan manusia dalam kesesatan.

  1. Al-Baqarah 2 : 261-265 (Pahala dan Manfaat Orang Bersedekah)
Pesan-pesan utama
  1. Pahala dan manfaat orang bersedekah.
  2. Syarat sedekah yang makbul.
  3. Pahala Sedekah bisa batal karena cacian.
Pesan-pesan lainnya
  1. Pahala sedekah dan balasannya bisa 10 sampai 700 x lipat.
  2. Perkataan baik juga dikategorikan sedekah.
  3. Menyakiti penerima sedekah dapat membatalkan pahala sedekah.

  1. Al-Baqarah 2 : 283-286 (Langit dan Bumi Adalah Milik Allah)
Pesan-pesan utama
  1. Langit dan bumi adalah milik Allah.
  2. Allah mengetahui hal sekecil apapun juga.
  3. Doa mohon ampun dari berbagai bentuk kesalahan dan kekhilafan.
Pesan-pesan lainnya
  1. Allah Ta’ala bisa memaafkan yang Dia kehendaki, juga tidak memaafkan orang yang dikehendaki.
  2. Allah tidak membeda-bedakan antara para Rasul-Nya.
  3. Beban syari’at yang dipikul manusia, sudah sesuai dengan kemampuannya.
  4. Pahala dan dosa yang didapat atau dipikul manusia adalah hasil perbuatannya.

  1. Ali Imran 3 : 18-20 (Ketuhanan Allah)
Pesan-pesan utama
  1. Ketuhanan Allah.
  2. Agama yang diterima Allah adalah Islam.
Pesan-pesan lainnya
  1. Fungsi Rasulullah saw adalah sebagai penyampai, bukan pemberi hidayah.

  1. Ali Imran 3 : 102-108
  2. Ali Imran 3 : 110-115
  3. Ali Imran 3 : 133-136
  4. Ali Imran 3 : 190-194
  5. An-Nisa’ 4 : 1-6
  6. Al-Ma’idah 5 : 6-9
  7. Al-An’am 6 : 159-165
  8. Al-Taubah 9 : 128-129
  9. Yusuf 12 : 1-6
  10. Ibrahim 14 : 5-8
  11. Al-Nahl 16 : 125-128
  12. Al-Isra’ 17 : 1-10
  13. Al-Isra’ 17 : 78-85
  14. Al-Kahf 18 : 1-13
  15. Al-Kahf 18 : 102-110
  16. Al-Mu’minun 23 : 1-16
  17. Al-Nur 24 : 35-38
  18. Al-Furqan 25 : 72-77
  19. Al-Rum 30 : 1-11
  20. Luqman 31 : 12-19
  21. Al-Ahzab 33 : 21-24
  22. Al-Ahzab 33 : 40-48
  23. Al-Ahzab 33 : 70-73
  24. Yasin 36 : 77-83
  25. Saad 38 : 71-88
  26. Al-Zumar 39 : 71-74
  27. Fussilat 41 : 30-35
  28. Al-Fath 48 : 1-6
  29. Al-Fath 48 : 27-29
  30. Al-Hujurat 49 : 1-6
  31. Al-Mujadalah 58 : 9-11
  32. Al-Hasyr 59 : 18-24
  33. Al-Saff 61 : 10-14
  34. Al-Jumu’ah 62 : 9-11
  35. Al-Munafiqun 63 : 9-11
  36. Al-Taghabun 64 : 11-18
  37. Al-Tahrim 66 : 8-12
Karena itu, jika didapati berbeda dengan sebuah masjid tertentu, maka sangat mudah untuk dipahami sebabnya. Mungkin karena Imam di masjid anda hafal al-Qur’an dan bacanya berkelanjutan dari awal sampai akhir. Atau Imam masjid termaksud hanya hafal satu-dua surat saja yang dipilihnya sendiri. Atau ayat yang dibacanya merupakan bagian dari juz ke 29 dan 30 yang pemateri kategorikan, semuanya masuk kategori standar.
Wallahu Ta’ala A’lam (ddn/darussalam-online.com)

Kritik dan Saran

Silahkan Inbox Ke rahyadi16@gmail.com / rahyadi03@gmail.com

Kami

Sebuah situs islam yang menyediakan berbagai materi keagamaan yang insya allah bisa mermanfaat bagi ummat info, kritik & Saran rahyadi16@gmail.com atau situs yang sama www.apasajaadadisini.simplesite.com

Technology

Subscribe